7 Cara Merawat Gusi Lansia agar Tetap Kuat dan Sehat

7 Cara Merawat Gusi Lansia agar Tetap Kuat dan Sehat

poltekkesmaluku.com – Seiring bertambahnya usia, bukan cuma kekuatan otot atau penglihatan aja yang mulai menurun, tapi kesehatan mulut juga ikut terdampak. Salah satunya, gusi jadi lebih rentan bengkak, berdarah, bahkan bisa bikin gigi goyang kalau nggak dijaga baik-baik. Sayangnya, banyak lansia yang fokus ke perawatan gigi palsu, tapi lupa kalau gusi itu pondasinya.

Gue pernah bantu rawat orang tua yang sempat ngalamin gusi turun sampai gigi bagian depan ikut longgar. Dari situ gue belajar, ternyata perawatan gusi buat lansia itu beda tipis triknya sama anak muda, tapi efeknya luar biasa kalau dilakukan rutin. Nah, di artikel ini gue bakal bahas 7 tips simpel buat bantu para lansia jaga kesehatan gusi mereka biar tetap nyaman di usia senja.

1. Gunakan Sikat Gigi Khusus Lansia

Sikat gigi standar kadang terlalu kasar buat gusi lansia yang udah mulai sensitif. Makanya, penting banget pilih sikat gigi yang punya bulu super lembut dan gagang yang ergonomis—biar enak dipegang walau kekuatan genggamannya udah berkurang.

Bisa juga pakai sikat gigi elektrik yang punya fitur getar halus. Selain lebih mudah digunakan, hasil bersihnya juga lebih maksimal tanpa harus disikat terlalu keras.

2. Sikat Gigi Minimal Dua Kali Sehari, Jangan Malas!

Biar usia nambah, rutinitas menyikat gigi tetap harus dijalankan. Minimal dua kali sehari: pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Kadang lansia suka ngerasa udah nggak makan manis jadi males sikat gigi, padahal plak tetap bisa terbentuk dari sisa makanan apa pun.

Sikat gigi juga harus dilakukan dengan gerakan memutar yang lembut, jangan asal gesek kanan-kiri. Fokuskan juga di bagian garis gusi yang sering jadi tempat numpuknya bakteri.

3. Rutin Flossing atau Pakai Interdental Brush

Flossing alias membersihkan sela gigi pakai benang gigi tetap penting meskipun usia udah lanjut. Justru di usia ini, sisa makanan lebih mudah nyelip karena jaringan gusi mulai turun dan gigi lebih renggang. Kalau pakai benang terasa sulit, bisa ganti dengan interdental brush yang lebih gampang dipakai.

Lakuin ini minimal sekali sehari, misalnya sebelum tidur, buat bantu mencegah radang dan gusi berdarah. Kalau udah biasa, nggak makan waktu lama kok—dan hasilnya bisa bikin mulut lebih bersih dan segar.

4. Kumur dengan Obat Kumur Bebas Alkohol

Mulut lansia biasanya cenderung lebih kering karena produksi air liur menurun. Jadi, hindari mouthwash yang mengandung alkohol karena bisa bikin mulut makin kering dan gusi makin sensitif. Pilih yang bebas alkohol dan punya kandungan antibakteri ringan.

Obat kumur ini bisa bantu bersihin sisa makanan, lawan bakteri penyebab bau mulut, dan bikin gusi tetap segar. Kumur dua kali sehari setelah sikat gigi, cukup bantu banget jaga keseimbangan bakteri di mulut.

5. Perhatikan Gizi Harian, Terutama Vitamin C dan Kalsium

Gusi yang kuat butuh asupan nutrisi yang tepat. Vitamin C penting banget buat menjaga jaringan gusi tetap sehat, sementara kalsium bantu perkuat tulang rahang yang menopang gigi. Jadi, pastiin menu makan lansia mengandung buah segar (kayak jeruk, jambu, pepaya) dan produk olahan susu atau tahu-tempe.

Kalau asupan makannya kurang, boleh pertimbangkan suplemen tambahan dengan pengawasan dokter. Tapi tetap utamakan dari makanan sehari-hari dulu ya, biar lebih alami.

6. Hindari Rokok dan Batasi Konsumsi Kopi

Walau udah banyak lansia yang berhenti merokok, masih ada juga yang punya kebiasaan ini. Padahal, rokok bisa menghambat aliran darah ke gusi dan memperlambat proses penyembuhan jaringan gusi yang rusak. Selain itu, rokok juga bikin napas nggak segar dan gusi lebih rentan infeksi.

Kopi pun perlu dibatasi. Terlalu sering minum kopi, apalagi tanpa banyak air putih, bisa bikin mulut kering. Kalau pengin tetap minum kopi, imbangi dengan air putih yang cukup dan jangan lupa sikat gigi setelahnya.

7. Rutin Periksa ke Dokter Gigi Minimal Setiap 6 Bulan

Ini tips yang sering diabaikan. Banyak lansia nggak ke dokter gigi karena merasa “udah tua, giginya juga udah rusak semua”. Padahal, justru penting buat tetap kontrol karena penyakit gusi sering muncul diam-diam tanpa gejala jelas.

Dokter bisa bantu deteksi dini plak, karang gigi, dan infeksi yang bisa bikin gusi makin bermasalah. Kalau pakai gigi palsu, dokter juga bisa bantu pastikan gusinya nggak luka atau lecet karena gesekan. Jadi, jangan nunggu sakit dulu baru datang ya!

Penutup

Gusi yang sehat di usia lanjut bukan hal mustahil, asalkan tahu cara rawatnya dan konsisten. Tujuh tips di atas bisa jadi panduan sederhana buat para lansia dan keluarga yang merawat mereka. Mulai dari sikat gigi yang benar, pilihan makanan sehat, sampai kontrol ke dokter, semuanya penting dan saling mendukung.

Yuk, bantu orang tua kita (atau diri kita sendiri kalau udah masuk usia lanjut) buat tetap senyum lebar tanpa gangguan gusi. Karena senyum sehat nggak kenal usia!